Di meja belajarku yang lama
ada seorang penjual celana
agak berbahaya, karena suka mengada-ada dan memakan celana
ia juga sangat sembarangan
bahkan terkesan serampangan
celana dipakainya di kepala
dan pahanya dibiarkan terbuka
membuat malam bersemu merah
dan bulan muntah di atasnya
Suatu hari ia pamit pergi
katanya baru dapat mangsa baru lagi
entah kenapa aku jadi teringat kamu
sang pemberani yang lugu lagi pemalu
hati-hati terhadapnya
jangan sampai memakai celana bolong tengahnya
duadua 01 04
Purnomo Setiawan
Label: Puisi, Purnomo Setiawan
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar