Di ‘tepi malam ranjang telah menjelma samudra yang memintanya untuk terus berenang. Berhenti berenang akan terpanggang. Ia terus berenang. Menningalkan waktu dan kenangan jauh di belakang. Melewati batas tapalsenja. Melewati batas alam sadarnya. Terdampar di pulau tanpa nama. Sampai dimana saya? Ia bertanya. Masih di ranjang sayang, sekerang bergegaslah hari sudah menetas. Ranjang menjawabnya mesra.
Satusatu 01 04
Purnomo Setiawan
Label: Puisi, Purnomo Setiawan
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar