Saya kira hari ini akan mandi dua kali. Masih pagi-pagi sekali, bahkan matapagi belum cuci muka, mendung dengan gagahnya sudah mengangkangi bianglala. Eh, nggak tahunya cuma nampang muka, tanpa sempat menelorkan gerimis sudah keburu ngeloyor pergi. Meninggalkan mentari yang terbengongbengong seperti keselek bola pingpong.

Di tengah perjalanan menuju kantor mata saya hampir copot melihat mendung nangkring di atas pohon cemara. Mengguyur seorang kakekkakek, wajahnya milik senja, asyik main hujan-hujannan sambil jingkrak jingkrak seakan mengatakan: hidup itu jangan disia-siakan. Masa kecil mengintip dari balik pohon cemara, cekikikan sendiri. Melihat El-Maut dengan muka merah kembali ke angkasa.
Duatiga 12 03

Purnomo Setiawan

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda