Katakata sudah berbaris rapat, padat, ketat di sekeliling istana, mengelilingi sang puteri yang duduk tenang di atas ranjang. Di atas ranjang akulah sang ratu.jangan sekali-kali coba mengganggu.
Benar-benar tak ada celah untuk menyelinap. Mata katakata sangat tajam. Menembus hati paling dalam. KRAK. Dahan pijakanku patah. Sekompi katakata mengepungku sudah. Gantung dia, sang puteri memberi titah. Sebutkan permintaan terakhirmu, diajukannya pertanyaan. Saya tidak punya permintaan, hanya mau mengatakan: haruskah kubuka celanaku untuk membuktikan aku cinta kamu.
Rembulan beranjak menuruni tangga malam.
Sepotong celana berkibar di bianglala
Bukan bendera peperangan. Bukan lambang menyerah
Tapi lambang perdamaian
Nolapan 01 04
Purnomo Setiawan
Label: Puisi, Purnomo Setiawan
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Posting Komentar