Karena ia bocah:
Tubuhnya biru bersama waktu
menatap dunia yang pelawak tapi nggak lucu
Bahkan mimpi pun menjadi sepotong celana
Di tali jemuran. Kedinginan. Kepanasan.
Tak ada harapan,
Selain mengikuti jalan yang katanya menuju kesuksesan
Dengan tubuh terkikat erat
Dan pada saat bersamaan
Menghadiahi kretivitas seperangkat tiang gantungan
Karena ia bocah:
Mereka tak pernah mengangapnya
Kecuali mesin penghisap debu yang selalu bertanya: mengapa?
Mereka ingin ia cepat dewasa
Menjadi generator yang mengebor daya dan dana
Menjadi manusia modern: cyborg seutuhnya
Karena ia bocah:
Potret telanjang alam semesta
Biru di bibirsenja
Duanam 12 03
Purnomo Setiawan
Label: Puisi, Purnomo Setiawan
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar