Sepotong celana terdampar di alun-alun sebuah kota. Pemiliknya seorang pemuda ngeloyor tanpa celana, mengambil kembara untuk membuktikan masih adakah yang namanya manusia, atau tinggal nama yang diukir di tepi pantai. Sampai sudah tiga abad melesat. Kini taman kota itu telah berubah menjadi Musium dunia. Dan celana itu masih teronggok di sana, didalam tabung kaca bertuliskan: “sisa-sisa peradaban manusia”
Duasembilan 12 03
Purnomo Setiawan
Label: Puisi, Purnomo Setiawan
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar