Purnomo Setiawan

(senyum membawa korban)

tebaran senyummu, bersama kepolosan
gigi putih mengkilap, kau sikat dengan odol-odol kebohongan
nafas seharum aroma surga
kau caci dengan sari-sari mawar marah

tetapi tidak!
Sekali lagi tidak
Gigi-gigimu adalah taring-taring serigala
Yang siap dilumuri darah ummat tak berdaya

Janjimu habis ditinggalkan
Tak semanis yang kau sampaikan
Kau sangat busuk
Hinga lalat pun enggan menjenguk

Genangan darah telah melaut
Tulang-tulangnya telah menggunung
Kelaparan, sengsara, tersiksa merajalela
Kau anggap panggung sandiwara
Kau hanya tersenyum
Tersenyum lalu tersenyum
Tak ada rasa sedih
Neraka pun tersenyum menanti

Al-Amien, 2002

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda