setiap kupetik bunga kamboja
kumbang di putik rintik gerimis
mencairkan batang matahari
di dada perawan larva kegelisahan menjelma
peta luka kemarau; hari-hari yang berbatu
di pekarangan hatimu yang basah
bunga kamboja tumbuh dewasa
kelak kupu-kupu menetek madu di putingnya
di laut, seekor camar menggaris pelangi
sel-sel angin masih lindap di jantungmu
bunga kamboja ini tetaplah ibu
tegar kelasi di tengah rimbun badai
sementara tanah ini kini berdarah
ketika kematian tak lagi baja
April, 2006
Label: Moh. Hamzah Arsa, Puisi
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar