yang tersisa hanya sebuah akar
serupa jalan-jalan menikung di keluasan tubuhmu
satu mengalir ke arah jantungmu, lainnya melingkar di otakmu
tajam matahari tak habis membakar kesabaranmu
mengunyah bebatuan dan tanah berapi

ketika hujan menyentuh bibir bumi
akarlah yang terlebih dahulu mengekalkannya
lantas memintalnya jadi udara
mendesir menelisik pintu-pintu tanah
beribu benih yang kautanam di ladang ini
tumbuh menguncup jadi bintang-gebintang

April, 2006

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda